MASIH ADAKAH KEBANGGAN YANG DI BANGGAKAN?
Pertanyaan itu yang
mungkin lagi menjadi trending topic di kalangan Ultras Gresik, Pertanyaan itu
menyeruak ke permukaan seiring dengan merosotnya prestasi Persegres Gresik
united di kancah ISL musim 2012-2013
Sebenarnya kekecewaan
kita Ultras mania bukan semata mata hanya prestasi tim yang melorot, kebijakan
managemen dengan menaikkan harga tiket di awal musim dinilai juga sedikit merusak
mental loyalitas Ultras,
Bagaimana tidak
managemen dengan arogan menaikkan harga tiket, tanpa ada kejelasan prestasi di
musim ini, dari segi manapun kebijakan menaikkan harga tiket yang langsung tinggi
adalah kesalahan fatal, seharusnya bertahap sesuai prestasi tim, belum lagi
managemen menghapus tiket pelajar, kita tau sendiri hampir 25% anggota ultras
adalah pelajar,
Maka jangan pernah
mengkambing hitamkan ke kosongan stadion ke penonton atas sepi nya animo
masyarakat ke stadion di beberapa pertandingan terakhir, kalo boleh sedikit
berkaca maka managemen masih salah.
Belum lagi masalah
labilnya peforma tim di setiap pertandingan, sempat menang 3 kali beruntun,
sekarang berbalik jadi 10 kali tanpa kemenangan.
Dan yang paling
santer bahasan ialah melihat respone pemain terhadap penonton, ini adalah pemicu
kekecewaan Ultras gresik di beberapa status social media, bahkan perbincangan
di warung kopi.
90% dari kita Ultras
gresik kecewa dengan sikap punggawa Gresik United yang langsung masuk ke ruang
ganti, mereka menganggap seakan kita tidak ada, padahal kita beli tiket,
bernyanyi 90 menit tanpa henti, kehujanan, kepanasan, kita menabuh genderang
bass drum dan mengibarkan giant flag layaknya perang. bahkan harus bayar lebih, kalau kita main away.
Pertanyaan nya adalah
sampai kapan keringat kami kalian hargai, sampai kapan kalian mementingkan ego
tim, apakah pernah kalian memberi sedikit senyum dan applouse kepada kami
sesudah pertandingan di saat kami terpukul dengan kekalahan?, di saat kandang
maupun tandang apakah kalian pernah memeluk kami untuk menghilangkan rasa capek
kami, saat menciptakan gol?, kalian hanya saling peluk satu sama lain sesama
pemain, berlari menuju keluarga, berlari di dekat kamera seakan berkata ‘ini
gol saya’. tapi apakah ada setetes respect kalian dengan kami?
Masih adakah
kebanggaan yang dibanggakan?
Kami berteriak lantang
dan serentak “MASIH!”
Iya, biarkan kami
berdiri dengan loyalitas kami, dengan teriakan nyanyian kami,
Biarkan kami bertepuk
tangan 90 menit untuk kalian, meskipun kalian enggan mengangkat tangan untuk
kita,
Biarkan kami
berteriak berteriak nama kalian sebagai pahlawan kami, meskipun kalian keluar
masuk lapangan tanpa tau apa arti kita untuk kalian,
LOOK US, UNDERSTAND US
Post : AA - Korwil Sukorame
pedis iki
BalasHapus